Hari ini Selasa, 22 Februari 2022. Kami punya agenda menulis menanggapi salah satu tulisan anggota grup di hari Senin. Saya tertarik dengan salah satu tulisan dari pak Heriyanto, tentang Pentigraf yang merupakan akronim dari cerpen tiga paragraf yang terdiri dari 210 kata.
Materi ini adalah hal baru bagi saya. Setelah membaca dengan seksama, saya pun mencoba menulis cerpen tiga paragraf yang bertemakan peribahasa. Berikut cerpen perdana saya yang terdiri dari tiga paragraf tersebut:
Seperti Janggut Pulang ke Dagu
Seperti janggut pulang ke dagu, kena pada tempatnya. Satria tersenyum melihat sebuah Honda Jazz merah melaju ke pekarangan sekolah. Anak lelaki yang duduk di kelas dua sekolah menengah itu menyeret langkahnya dengan gontai menuju mobil. "Pa, lama banget sih, jemputnya?" tanya Satria sesaat setelah membuka pintu. Dia lalu menghempaskan tubuhnya di kursi depan. Panas terik di luar sana berganti dengan udara sejuk dari mesin pendingin kendaraan.
Satria mengedarkan pandangan ke sekeliling mobil mencari air minum. Anak lelaki itu menelan ludah. "Nanti saja minum di rumah. Mama mungkin lupa nyetok minum di mobil," ucap Ayah Satria melihat tingkah putranya. Mobil melaju di jalan raya menuju ke kediaman mereka.
Satria melompat dari kursi mobil. Lima belas menit sudah perjalanan mereka menuju rumah. Rasa haus sudah tak tertahankan. Anak lelaki itu berjalan menuju kulkas di ruang makan. Langkahnya terhenti melihat pintu samping rumah. Sang adik tengah duduk di pinggir kolam mengaduk botol minum kemasan dengan pipet. Anak lelaki itu berlari dan merebut botol dari tangan adiknya. "Jangaaaan!" teriak anak perempuan yang duduk di kelas tiga SD itu. "Pelit amat sih, kamu!" balas Satria sembari merebut botol kemasan dan langsung meminumnya. Sesaat kemudian Satria memuntahkan kembali air yang diminumnya dari botol kemasan. Ternyata itu air sabun yang akan digunakan sang adik bermain gelembung di atas kolam ikan.
#Pentigraf
#206kata
Keren Bu. Ngajak saya tertawa baca twistnya.
BalasHapusAlhamdulillah ... terima kasih, Bu.
HapusLuar biasa...tulisan pentigraf harus belajar emak .Belum bisa menulisnya
BalasHapusIni juga belajar, Bu. Sama2 belajar kita.
HapusAduh, ternyata mau minum sabun! Hahaha...
BalasHapusHaha... Iya, Pak. Minum sabun.
HapusGak kebayang minum sabun...
BalasHapusHehehehe
Hebat sudah berani membuat pentigraf...
Iya, Pak. Dicoba buat. Walaupun awalnya agak rumit. Alhamdulillah, bisa menyelesaikan. 🙏
HapusSudah bagus Bu.
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih Pak.
HapusWah, percobaan pertama langsung sukses.
BalasHapusAlhamdulillah, kalau sukses Bu. ☺️🙏
HapusWah saya jdi teringat satu certa teman smp saya. Keren twist nyw
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih Bu.
HapusWah....ibu berbakat menulus pentigraf. Pada paragraf ke 3 sudah ada kejutannya. Lanjut Bu. Ditunggu karya berikutnya
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih Pak. . 🙏
Hapus