Ikut Mikir, Menjemur atau Berjemur?



Saya berada di sebuah grup yang luar biasa. Orang-orang yang tergabung di dalamnya adalah individu yang ingin belajar lebih banyak tentang dunia blogger dan saling berbagi ilmu. Ya, saya adalah pendatang baru di grup tersebut. 

Program menulis telah terjadwal rapi. Hampir setiap hari, kami ditantang untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Hari Selasa adalah jadwal "Pantun Bale" akronim dari Pantau Tulisan Sobat Lagerunal. Sebuah tantangan menulis tulisan dari melihat lebih jauh tulisan seorang sobat Lage yang telah disetor pada hari sebelumnya.

Nah, setelah membaca semua tautan tulisan pada alamat blog masing-masing anggota, saya tertarik dengan salah satu tulisan dari Ibu Sumintarsih. Cerita yang terinspirasi dari kehangatan interaksi beliau bersama para siswa-siswi di kelas yang berlangsung secara daring. 

Cerita tersebut berbicara tentang penggunaan dua buah kata berimbuhan. Kata yang membuat saya juga ikut berpikir dari judul yang tertera, Menjemur atau Berjemur.

Saya akhirnya membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring yang ada di gawai. Kata dasar "jemur" kemudian saya ketikkan di kolom pencarian. Hasil penelusuran kemudian muncul. 

Definisi dua kata tersebut pun keluar di laman KBBI. Pertama, berjemur adalah memanaskan badan dengan panas matahari. Contoh: setiap pagi ia berjemur selama setengah jam.

 Kata kedua, menjemur adalah memanaskan (mengeringkan) di bawah sinar matahari. Contoh:  ibu sedang menjemur pakaian.

Terima kasih atas tulisan Ibu Sumintarsih yang sungguh menginspirasi bagi saya. Terbayang keceriaan kelas yang beliau kelola. Semoga Ibu dan para siswa-siswi selalu sehat dan bahagia.

Secara garis besar tulisan Ibu bagus. Ada sedikit catatan terkait PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diantaranya:

1. Pada kata aplikasi gunakan huruf awal kapital. Misal pada kata Google Meet dan YouTube. 

2. Gunakan tanda miring pada setiap kata atau kalimat berbahasa asing. Contoh pada kata chat.

3. Ada saltik (salah ketik) pada kata 'prang' yang harusnya 'orang'. 

4. Kata penunjuk alat komunikasi atau elektronik seperti HP, sebaiknya diganti dengan gawai. 

Demikianlah sedikit ulasan tentang tulisan salah seorang sobat Lage. Salam kenal dan penuh hormat untuk Ibu Sumintarsih. Silakan, bagi Bapak dan Ibu yang ingin menambahkan atau mengoreksi tulisan saya. Salam literasi. ☺️🙏🏻

Yennita Rahmi

Seorang perempuan yang selalu belajar dan menggali potensi untuk menebar manfaat.

11 Komentar

  1. Balasan
    1. Semoga sesuai dengan tema ya, Bu. Tulisan perdan tentang Pantun Bale. 🙏

      Hapus
  2. Salam literasi Bu.... sistematis dan mengalir critanya jadi tanpa sadar sudah selesai membaca terhipnotis saya Bu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, salam literasi juga Pak. 🙏 Wah, bisa terhipnotis juga ya, Pak. ☺️ Mungkin karena sudah dipangkas tulisannya, Pak.

      Hapus
  3. Ulasannya semakin memperdalam pemahaman materi sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, saya juga belajar materinya, Bu.

      Hapus
  4. Alhamdulillah, Terima kasih apresiasi dan koreksinya, Ibu. Sudah mengulas tulisan saya. Luar biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali kasih, Bu. Tulisan menginspirasi. Salam buat siswa-siswinya. 🙏

      Hapus
  5. Bagus banget.. . Dilengkapi dengan simbernya..

    BalasHapus
  6. Jeli sekali melihat ide menulis....
    Sehat selalu Bu

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama